PROMOSI JASA PERPUSTAKAAN

19.27 0 Comments

  1. PENDAHULUAN

Perpustakaan sebagai mana yang ada dan berkembang sekarang telah dipergunakan sebagai salah satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian,rekreasi,pelestarian khasanah budaya bangsa serta memberikan berbagai jasa lainnya. Hal tersebut telah ada sejak zaman dahulu dan terus berproses secara alamiah menunjuk kepada suatu kondisi dan tingkat perbaikan yang signifikan meskipun belum memuaskan semua pihak. Pada prinnsipnya perpustakaan mempunyai tiga kegiatan pokok yaitu,pertama mengumpulkan semua informasi yang sesuai dengan bidang kegiatan dan misi organisasi serta masyarakata yang dilayani. Kedua melestarikan,memelihara dan merawat seluruh koleksi perpustakaan agar tetap dalam keadaan baik,tetap utuh,layak pakai dan tidak lekas rusak baik akrena pemakaian maupun karena usianya. Ketiga menyediakan dan menyajikan informasi untuk siap dipergunakan dan diberdayakan seluruh koleksi yang dihimpun di perpustakaan untuk dipergunakan pemakainya.

Perpustakaan sebagai rangkaian catatan sejarah masa lalu yang merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Di dalam perpustakaan terdapat hasta yang tersimpan dari masa silam dalam wujud karya-karya sastra ,buah fikiran,filsafat,teknologi,peristiwa-peristiwa besar sejarah umat manusia dan ilmu pengetahuan laiinya. Semuanya itu dapat dipelajari pada masa sekarang melalui penelitian dan pengembangan dalam sumber bacaan berupa bahan pustaka dan ilmu pengetahuan yang disimpan .di perpustakaan.Dalam kehidupan yang serba modern dan serba cepat dewasa ini semua orang membutuhkan informasi sebagai sesuatu yang penting dan strategis

. Bagi sebagian masyarakat perpustakaan merupakan bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menujang aktifitasnnya.Tanpa ketersediaan dan kemudahan akses informasi yang dibutuhkan, masyarakat tentunya akan mengalami kesulitan. Namun bagi sebagian masyarakat lain adalah hal sebaliknya. Hal tersebut tidak hanya disebabkan karena minat baca mereka yang masih rendah tetapi masih banyak faktor yang mempengaruhinya.. Faktor tersebut terkadang disebabkan karena keterbatasan akses informasi maupun komunikasi terutama untuk desa-desa yang masih terbatas sarana dan prasarana. Ketidaktahuan masyarakat dimana letak perpustakaan , apa kegunaan perpustakaan,siapa saja yang boleh menjadi anggota perpustakaan,apa saja persyaratan menjadi anggota ,bahan pustaka apa saja yang ada diperpustakaan, apakah untuk menjadi anggota membayar atau tidak atau bisa juga disebakan dari dalam perpustakaan itu sendiri petugas layanan yang kurang ramah sehinga masyarakat enggan datang ke perpustakaan, sarana dan prasarana yang kurang memadai, koleksi yang tidak lengkap. Untuk itu diperlukan peningkatan pelayanan perpustakaan baik itu dimulai dari sarana prasarana,koleksi,fasilitas dan pustakawannnya. Selain itu juga diperlukan pendekatan sosial kepada masyarakat yakni upaya perpustakaan agar masyarakat memahami dan mengerti tentang perlu dan pentingnya menambah wawasan yang dibutuhkan sehari-hari dan hal itu diantaranya dapat ditemukan di perpustakaan. Pendekatan tersebut dalam dilakukan melalui sosialisasi yang dapat dilakukan perpustakaan dengan Lembaga –lembaga masyarakat maupun sekolah. Selain sosialisasi juga diadakan promosi perpsutakaan melalui kegiatan-kegiatan yang diselenggarkan oleh perpustakaan. Target dari promosi tersebut bisa melibatkan seluruh elemen masyarakat. . Sehingga masyarakat yang awam akan menyadari peran utama perpustakaan, yaitu sebagai mitra dalam pembelajaran dan merupakan pintu gerbang untuk membuka semua jenis informasi.

Promosi harus dilakukan secara internal dan eksternal. Promosi secara internal bisa dilakukan dengan mengoptimalkan pelayanan perpustakaan, terus menambah koleksi yang ada baik dari segi fiksi, non fiksi maupun multimedia.meyediakan sarana dan prasarana seperti toilet dan mushola, menerapkan sistem komputerisasi sehingga pengunjung tidak eksulitan untuk mencari buku yang diinginkan, serta yang tak kalah penting adalah menjaga lingkup perpustakaan menjadi lingkungan yang aman,nyaman dan bersih.

Dalam rangka promosi internal perpustakaan tentu mengalami kendala-kendala terkait dengan dana masalah untuk pengadaaan buku. Kalo hanya mengandalkan dana dari pemerintah tentunya tidak akan menunjang. Untuk itu pengadaan buku bisa dilakukan dengan mengadakan kerjasama baik online maupun offline. Dengan online bisa dilakukan dengan mengadakan kerjasama dengan pencinta buku dimana kelompok pencinta buku tersebut dapat kita cari melalui internet. Kelompok pencinta buka tersebut bisa menjadi donatur buku untuk perpustakaan. Dengan offline perpustakaan bisa mengadakan kerjasama dengan penerbit buku untuk mendapatkan buku dengan harga yang murah atau bahkan bisa gratis.

Promosi secara eksternal bisa dilakuan dengan cara melakukan berbagai kegiatan dimana kegiatan tersebut melibatkan seluruh staaf perpustakan, anggota perpustakaan dan masyarakat umum. Kegiatan promosi tersebut dapat berupa kegiatan formal maupun non formal,pengadaaanya bisa di lakuakn di lingkup perpustakaan maupun di lingkungan luar peprustakaan. Untuk lebih mensukseskan promosi, perpustakaan perlu mengadakan kerjasama dengan sekolah,perguruan tinggi,lembaga maupun pemerintah daerah serta kelompok-kelompok masyarakat. Sehingga seluruh aspek masyarakat yang dimana sebelumnya kurang menyadari pentingnya perputakaan akan tergugah untuk memanfaatkan keberadaan perpustakan untuk menunjang pekerjaannya.

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Perpustakaaan

Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti (1) kitab,buku-buku (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an , menjadi perpustakaan.Perpustakaan mengandung arti (1) kumpulan buku-buku bacaan , (2) bibliotek dan (3) buku-buku kesusteraan (Kamus Besar Bahasa Indonesia – KBBI). Selanjutnya ada istilah pustaka laka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan. Pengertian yang lebih umum dan luas tentang perpustakaan mencangkup suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan gedung tersendiri. Yang berisi buku-buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan pembaca.

2. Pengertian Pemasaran dan promosi

Promosi adalah pelayanan mengenalkan seluruh aktivitas yang ada di perpustakaan agar diketahui oleh khalayak umum. Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk siswa dan guru untuk berekreasi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil dari promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai tindakan untuk memanfaatakanya.

2. Tujuan Promosi dan Pemasaran

Promosi perpustakaan adalah aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi fasilitas, koleksi jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh setiap pemakai perpustakaan secara lebih terperinci.Adapun tujuan promosi perpustakaan adalah :

1) Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai, bahwa perpustakaan bukanlah sekedar tempat untuk membaca atau meminjam buku melainkan perpustakaan juga bisa dijadikan untuk sarana rekreasi

2) Mendorong minat baca masyarakat dan mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimal mungkin.

3. Bentuk-bentuk promosi perpustakaan

Bentuk-bentuk promosi perpustakaan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu secara internal dan eksternal.

a. Promosi Internal

Promosi yang dialkukan didalam lingkup perpustakaan sendiri, yakni meliputi sarana prasana yang disediakan,pelayanan petugas perpustakaan,serta penciptaan lingkungan perpustakaan yang bersih dan nyaman. Dengan suasana lingkungan yang bersih maka pengguna perpustakaan akan merasa nyaman menggunakan perpustakaan tersebut.Beberapa macama kegiatan yang dilakukan untuk promosi antara lain :

1) Peningkatan diri para petugas perpustakaan dengan :

Ø Berusaha tampil penuh percaya diri,

Ø Bepandangan positif

Ø Berpakaian sopan dan rapi

Ø Ramah dan tanggap untuk membantu pengguna perpustkaan bilamana mengalami kesulitan.

2) Peningkatan sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan, meliputi

Ø Menyediakan toilet dan mushola bilamana belum ada

Ø Menerapkan sistem komputerisasi seperti penggunaan OPAC

Ø Menambah koleksi yang ada di perpustakaan serta mengupdate koleksi yang ada di perpustkaan.

C. PEMBAHASAN

Perpustakaan merupakan suatu lembaga yang bergerak di bidang informasi dan ilmu pengetahuan akan tetap ada dan makin berkembang karena pada dasarnya semua orang membutuhkan informasi dan ilmu pengetahuan tersebut sesuai dengan kebutuhannya . Pada abad dan era informasi seperti sekarang ini tak seorangpun yang tidak memerlukan layanan informasi. Sementara itu perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi .Namun pada kenyataanya ada sebagian dari masyarakat yang belum mengerti arti pentingnya keberadaan perpustakaan. Untuk itu perpustakaan ahrus mengembangkan kekuatan dan potensi yang dimilikinya. Kekuatan dan potensi perpustakaan adalah semua sumber dan kekayaan yang dimiliki perpustakaan untuk sepenuhnya diperguanakan dan diberdayakan secara optimal. Potensi tersebut perlu digali, diorganisasikan, dikembangkan dan dipergunakan agar menjadi kekuatan nyata dalam memajukan perpustakaan. Hal tersebut akan tercermin di dalam aktivitas dan penampilan yang dilakukan dalam menjalankan perpustakaan. Sumber kekuatan perpustakaan atau sumber daya perpustakaan itu anatara lain adalah :

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di perpustakaan adalah semua tenaga kerja atau perangkat perpustakaan yang terdiri atas (1) pimpinan dengan tugas utama merumuskan kebijakan dan mengambil keputusan untuk dijalankan olek semua pegawai. (2) pejabat fungsional pustakawan yang berfungsi dan bertugas melaksanakan kegiatan perpustakaan secara profesional dan proposional (3) pelaksana tekhnis operasional seperti pengadaan,pengolahan,dan layanan, (4) Pelaksana tekhnis administratif dan ketatausahaan yang mendukung semua semua kegiatan perpustakaan. Semua perangkat tersebut merupakan tim kerja yang ahrus bekerja sama untuk keberhasilan perpustakaan. Sebagai salah satu sumber kekuatan perpustakaan maka sumber daya manusia tersebut harus dibekali dengan dan membekali diri dengan kemampuan, ketrampilan dan sikap bekerja serta bertanggung jawab kepada pimpinan perpustakaan. Oleh karena keberhasilan perpustakaan sangat tergantung bagaimana mengelola dan memberdayakan sumber daya manusia itu. Terutama terletak pada semangat, dedikasi,sumbangan secara tulus dan jujur . Oleh karena itu penempatan orang-orang di perpustakaan semestinya menirut teori dan prinsip ” the right man on the right place ” adalah sangat penting.

2. Koleksi Bahan Pustaka

Koleksi bahan pustaka yang memadai ,baik mengenai jumlah,jenis dan mutunya yang tersusun rapi dengan sistem pengolahan serta kemudahan akses atau temu kembali informasi merupakan salah satu kunsi keberhasilan perpustakaan.Oleh sebab itu perpustakaan perlu mmeiliki koleksi bahan pustaka yang relatif lengkap sesuai dengan visi,misi perencanaan,strategi,kebijakan dan tujuannnya.kekuatan koleksi perpustakaan merupakan daya tarik bagi pemakai sehingga makin banyak dan koleksi bahan pustaka yang diabaca dan dipinjam akan semakin ramai perpustakaan. Dikunjungi masyarakat. Adanya kalanya perpustakaan mengalami kendala dalam pengadaan koleksi, salah satu kendalanya adalah masalah dana. Untuk itu perpustakaan perlu mengadakan kerjasama baik secara online maupun offline. Kerjasama secara online bisa dilakukan dengan kelompok-kelompok pencinta buku yang ada di internet. Kita bisa mengajukan permohonan donasi buku kepada kelompok-kelompok pencinta buku tersebut. Kerjasama secara offline bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan penerbit buku untuk bisa mendapatkan buku dengan harga murah.

3. Sarana dan Prasarana

Proses penyelenggaraan perpustakaan membutuhkan tersedianya sarana dan prasarana serta perlengkapan ataupun fasilitas lainnya yang dapat menunjang agar kegiatan perpustakaan dapat berjalan dengan baik

4. Pengunjung, Anggota dan Pemakai Perpustakaan

Pengunjung,anggota dan pemakai perpustakaan merupakan sasaran utama penyelenggaraan perpustakaan.Pada dasarnya masyarakat baru akan mau ke perpustakaan jika mereka tahu arti dan manfaat perputakaan, mereka membutuhkan sesutu di perpustakaan,tertarik dengan perpustakaan, merasa senang dengan perpustakaan,dialyani dengan baik. Untuk samapai kepada kondisi seperti ini maka perpustakaan harus melakukan berbagai upaya seperti melakukan pemasyarakatan,publikasi,promosi, pendekatan dan melayani keinginan dan kebutuhan pemakai.

5. Lingkungan Perpustakaan

Lokasi perpustakaan yang strategis, mudah dikenal dan dijangaku masyarakat,bebas banjir,bersih,tenang,sehat dan terdapat akses kendaraan akan berpengaruh positif penyelanggaraan perpustakaan.

6. Mitra Perpustakaan

Sebuah perpustakaan tidak dapat bejalan sendiri baik dilihat dari segi pengadaan koleksi bahan pustaka, layanan maupun pembinaan. Bahkan untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya perpustakaan perlu menjalin kerja sama, menggalang mitra kerja dan menempatkan unit kerja yang lain sejajar dan saling membantu dan membutuhkan.

7. Anggaran

Anggaran bagi sebuah perpustakaan merupajan salah satu faktor yang sangat penting.Hal-hal yang berkaitan dengan anggaran adalah : (1) sumbernya pasti (2) Jumlahnya memadai (3) laporan pertanggungjawaban benar(3) penggunaannya menurut perencanaan, (5) tidak terjadi salah kelola (6) diusahakan jumlahnya selalu bertambah.

Setelah kekuatan dan potensi perpustakaan dibangun maka langkah selanjutnya supaya perpustkaan dikenal oleh masyarakat adalah dengan cara menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dimana kegiatan tersebut merupakan sarana promosi untuk memperkenalkan perpustakaan lebih jauh. Kegiatan tersebut bisa melibatkan masyarakat umum dan petugas perpustakaan. Kegiatan tersebut antara lain adalah :

1. Pameran perpustakaan

2. Worksop perpustakaan

3. Mengadakan book fair

4. Mengadakan lomba

5. Nonton film bareng

6. Sosialisasi Perpustakaan

7. Pengadaan Perputakaan Keliling

Perpustakaan keliling adalah perpustakaan yang bergerak denagn membawa bahan pustaka seperti buku,majalah,koran dan bahan pustaka lainnya untuk melayani masyarakat dari satu tempat ke tempat lain yang belum terjangkau oleh perpustakaan umum kotamadya yang menetap. Salah satu faktor keengganan masyarakat untuk datang ke perpustakaan adalah karena jauhnya tempat tinggal masyarakat dengan lokasi perpustakaan.terutama untuk masyarakat pedesaan dimana di pedesaan jarang bahkan tidak ada perpustakaan. Dengan adanya perpustaakan keliling masyarakat di daerah dapat menikmati layanan informasi untuk meningkatkan pengetahuan mereka.

Setiap unit perpustakaan keliling dapat melayani beberapa pos baca di satu kecamatan ataupun kelurahansehingga jangkauan layanan perpustakaan umum dapat lebih luas. Perpustakaan keliling tidak saja bermanfaat bagi masyarakat yang tidak dapat menikmati pelayanan perpustakaan umum tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat kecamatan atau kelurahan yang belum mengenal sama sekali fungsi dan makna perpustakaan umum.Dalam menajalankan tugasnya perpustakaan keliling mempunyai tugas perluasan layanan perpustakaan umum yang mempunyai fungsi:

a. Melayani masyarakat masyarkat yang belum terjangkau oleh layanan per[pustakaan menetap, karena di lokasi tersebut belum terdapat gedung perpustakaan.

b. Melayani masyarakat yang oleh situasi dan kondisi tertentu tidak dapat datang atau mencapai perpustakaan menetap, misalnya karena di rumah sakit.

c. Memberikan pelayanan sementara sampai di tempat tersebut didirikan gedung perpustakaan.

d. Sebagai sarana membantu menemukan lokasi yang tepat untuk membangun perpustakaan

1) Koleksi

Pada dasarnnya bahan pustaka atau koleksi perpustakaan keliling yang dapat dilayankan kepada pemakai jasa perpustakaan keliling dapat dikelompokkan ke dalam tiga macam yaitu bahan tercetak,bahan pustaka terekam dan bahan pustaka yang tidak tercetak dan terekam contohnya kumpualn mainan anak-anakyang dapat meningkatkan kreativitasdan imajinasi anak-anak

2) Kriteria Pemilihan Koleksi

Layanan perpustakaan keliling akan menarik perhatian pengunjung apabila bahan-bahan koleksi yang disediakan dan memenuhi selera pemakai jasa perputakaan keliling. Untuk memilih bahan pustaka bagi perpustakaan keliling perlu diperhatikan kriteria sebagai berikut:

· Sesuai dengan kebutuhan pengunjung baik seacra nyata maupun potensial. Kebutuhan pengunjung dapat diketahui dari kuesioner yang dibagikan kepada mereka sewaktu berkunjung ke perpustakaan keliling.

· Tahun terbit koleksi dipilih yang paling baru

· Usahan agar penulis atau pengarang buku tersebut cuikup terkenalsehinnga menjadi daya tarik bagi pengunjung

· Isi bahan pustaka tidak mengandung sarat propaganda politik, menentang dan memberi tafsiran yang sala sehingga menimbulkan perpecahan dalam masyarakat

· Isi bahan pustaka tidak melanggar norma-norma moral,agama

· Isi bahan pustaka benar-benar bersifat ilmiah dan menghibur

· Isi bahan pustaka berguan bagi amsyarakat dan dapat menunjang pembangunan nasional

· Fisik bahan pustaka mencerminkan desain dan tipografi yang baik,kertas dan penjilidan yang baik serta huruf dan ilustrasi yang menarik.

3) Penataan Koleksi

Penyusunan koleksi perpustakaan keliling haru dapat mempermudah pemakai dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan. Susunan koleksi yang digunakan adalah menurut golongan klasifikasi atau subyek

4) Peralatan dan perlengkapan

Sarana dan perlengkapan untuk menyelenggarakan perpustakaan keliling terdiri atas kendaraan perpustakaan keliling dan peralatan yang digunakan untuk melakukan pelayanan perpustakaan keliling.termasuk peralatan atau perlengkapan yang diperlukan unit mobil perpustakaan keliling,peralatan untuk kegiatan administrasi dan peraltan kegiatan pelayanan.

5) Jenis pelayanan

Jenis – jenis layanan yang dapat diberikan perpustakaan keliling anatara lain: layanan sirkulasi,layanan membaca di perpustakaan,pemutaran film, layanan jasa dan informasi.

6) Pemasyarakatan

Untuk lebih memasyarakatkan perpustakaan keliling perlu dilakukan suatu ekgiatan publikasi menyangkut keberadaan perpustakaan keliling. Diantaranya adalah:

· Dengan membuat brosur

· Membuat iklan melalui media cetak, radio maupun televisi

· Melakukan kunjungan ke masyarakat,sekolah-sekolah

D. PENUTUP

E. DAFTAR PUSTAKA

AKSENTUASI PERPUSTAKAAN DAN PUSTAKAWAN ,PENERBIT PD- IPI IKAPI DKI JAKARTA 2006,PENULIS SUPRIYANTO ,M.Si dkk

PERPUSTAKAAN DAN MASYARKAT.PENERBIT CV SAGUNG SETO,JAKARTA 2006 PENGARANG SUTARNO NS

Pada umumnya pengguna perpustakaan dibagi menjadi emapat golongan yaitu::

1. Kelompok pencinta buku

Untuk kelompok ini tidak perlu disadarkan betapa pentingnya membaca buku , mereka pasti sudah menyadari benar apa yang mereka lakukan tersebut secara sadar dan berkesinambungan. Kelompok pecinta buku bukan berarti harus akademisi, siapapun bisa saja sangat mencintai buku namun dalam membaca orang tersebut melakukan spesialisasi bacaannya sesuai dengan pekerjaan yang ditekuninya. Mungkin pada suatu kesempatan kelompok ini dapat membantu petugas perpustakaan dalam rangka promosi perpustakaan dan minat baca sekaligus sharing dari pengalaman mereka membaca buku sehingga menjadi sukses, seperti yang kita ketahui terdapat korelasi positif antara jumlah dan jenis buku yang dibaca dengan tingkat kesusksesan seseorang. Kendala yang terdapat pada kelompok ini hanya image luar yang menganggap diri mereka kutu buka dan cenderung sebagai sesuatu yang “kuper”, seolah-olah pecinta buku memiliki dunia tersendiri.

2. Kelompok masyarakat umum

Kendala terbesar yang terdapat pada kelompok ini yaitu masalah subsitusi vs komplementer, maksud disini dalam hal fungsi dan peranan buku jika dibandingkan dengan internet. Banyak masyarakat yang lebih menggunakan internet pada era “melek teknologi” sekarang ini dan mulai meninggalkan buku. Mereka berpikir kalau harga buku mahal dan internet bisa lebih cepat memperoleh informasi, mudah diakses, dan bisa mendapatkan apapun. Tetapi masyarakat harus menyadari, keduanya tidak harus di subsitusi, ada keunggulan dan kelemahan dari masing-masing media tersebut, jadikanlah buku dan internet sebagai garpu dan sendok (fungsi komplementer) yang menunjang dalam mencari referensi.

3. Kelompok Civitas akademika

Civitas akademika tidak termasuk ke dalam kelompok pecinta buku karena tidak semua orang dalam kelompok ini benar-benar mencintai buku, ada sebagian besar dari mereka yang “terpaksa” berhubungan dengan buku sehingga hasilnya tidak akan maksimal pula. Kendala yang menimpa kelompok ini biasanya terdapat pada jumlah dan jenis koleksi yang ada dan kurang up to date sehingga pengguna tidak bisa mendapatkan apa yang dicarinya. Diharapkan untuk masyarakat kelas atas bisa peduli dengan perpustakaan dan kemajuan dunia pendidikan dengan mengalokasikan budgetnya untuk menyumbang buku ke perpustakaan.

4. Kelompok Anti Buku

Dari keempat golongan, kelompok anti buku lah yang paling sulit untuk diajak dapat “membaca” karena memang mereka lebih disibukkan dan tidak memiliki cukup waktu untuk membaca karena harus mencari nafkah demi kelangsungan hidup mereka. Secara otomatis bisa dipastikan mereka jarang berkunjung ke perpustakaan, selain itu memang agak sulit dan masih dicari format yang tepat untuk mensosialisaskan buku kepada mereka. Menurut penulis sebagian dari mereka memang harusnya tidak diberdayakan untuk membaca melainkan diberikan skill, dengan cara itu dalam jangka panjang mereka pasti akan membaca, walaupun nantinya mereka tetap tidak mau membaca itu bukan menjadi masalah yang besar karena mereka sudah memiliki keterampilan dan tidak menjadi beban masyarakat

Dari keempat golongan tersebut kelompok anti bukulah yang sulit untuk diajak dapat membaca

Pada umumnya pengguna perpustakaan dibagi menjadi emapat golongan yaitu::

5. Kelompok pencinta buku

Untuk kelompok ini tidak perlu disadarkan betapa pentingnya membaca buku , mereka pasti sudah menyadari benar apa yang mereka lakukan tersebut secara sadar dan berkesinambungan. Kelompok pecinta buku bukan berarti harus akademisi, siapapun bisa saja sangat mencintai buku namun dalam membaca orang tersebut melakukan spesialisasi bacaannya sesuai dengan pekerjaan yang ditekuninya. Mungkin pada suatu kesempatan kelompok ini dapat membantu petugas perpustakaan dalam rangka promosi perpustakaan dan minat baca sekaligus sharing dari pengalaman mereka membaca buku sehingga menjadi sukses, seperti yang kita ketahui terdapat korelasi positif antara jumlah dan jenis buku yang dibaca dengan tingkat kesusksesan seseorang. Kendala yang terdapat pada kelompok ini hanya image luar yang menganggap diri mereka kutu buka dan cenderung sebagai sesuatu yang “kuper”, seolah-olah pecinta buku memiliki dunia tersendiri.

6. Kelompok masyarakat umum

Kendala terbesar yang terdapat pada kelompok ini yaitu masalah subsitusi vs komplementer, maksud disini dalam hal fungsi dan peranan buku jika dibandingkan dengan internet. Banyak masyarakat yang lebih menggunakan internet pada era “melek teknologi” sekarang ini dan mulai meninggalkan buku. Mereka berpikir kalau harga buku mahal dan internet bisa lebih cepat memperoleh informasi, mudah diakses, dan bisa mendapatkan apapun. Tetapi masyarakat harus menyadari, keduanya tidak harus di subsitusi, ada keunggulan dan kelemahan dari masing-masing media tersebut, jadikanlah buku dan internet sebagai garpu dan sendok (fungsi komplementer) yang menunjang dalam mencari referensi.

7. Kelompok Civitas akademika

Civitas akademika tidak termasuk ke dalam kelompok pecinta buku karena tidak semua orang dalam kelompok ini benar-benar mencintai buku, ada sebagian besar dari mereka yang “terpaksa” berhubungan dengan buku sehingga hasilnya tidak akan maksimal pula. Kendala yang menimpa kelompok ini biasanya terdapat pada jumlah dan jenis koleksi yang ada dan kurang up to date sehingga pengguna tidak bisa mendapatkan apa yang dicarinya. Diharapkan untuk masyarakat kelas atas bisa peduli dengan perpustakaan dan kemajuan dunia pendidikan dengan mengalokasikan budgetnya untuk menyumbang buku ke perpustakaan.

8. Kelompok Anti Buku

Dari keempat golongan, kelompok anti buku lah yang paling sulit untuk diajak dapat “membaca” karena memang mereka lebih disibukkan dan tidak memiliki cukup waktu untuk membaca karena harus mencari nafkah demi kelangsungan hidup mereka. Secara otomatis bisa dipastikan mereka jarang berkunjung ke perpustakaan, selain itu memang agak sulit dan masih dicari format yang tepat untuk mensosialisaskan buku kepada mereka. Menurut penulis sebagian dari mereka memang harusnya tidak diberdayakan untuk membaca melainkan diberikan skill, dengan cara itu dalam jangka panjang mereka pasti akan membaca, walaupun nantinya mereka tetap tidak mau membaca itu bukan menjadi masalah yang besar karena mereka sudah memiliki keterampilan dan tidak menjadi beban masyarakat

Dari keempat golongan tersebut kelompok anti bukulah yang sulit untuk diajak dapat membaca

Pada umumnya pengguna perpustakaan dibagi menjadi empat golongan yaitu::

9. Kelompok pencinta buku

Untuk kelompok ini tidak perlu disadarkan betapa pentingnya membaca buku , mereka pasti sudah menyadari benar apa yang mereka lakukan tersebut secara sadar dan berkesinambungan. Kelompok pecinta buku bukan berarti harus akademisi, siapapun bisa saja sangat mencintai buku namun dalam membaca orang tersebut melakukan spesialisasi bacaannya sesuai dengan pekerjaan yang ditekuninya. Mungkin pada suatu kesempatan kelompok ini dapat membantu petugas perpustakaan dalam rangka promosi perpustakaan dan minat baca sekaligus sharing dari pengalaman mereka membaca buku sehingga menjadi sukses, seperti yang kita ketahui terdapat korelasi positif antara jumlah dan jenis buku yang dibaca dengan tingkat kesusksesan seseorang. Kendala yang terdapat pada kelompok ini hanya image luar yang menganggap diri mereka kutu buka dan cenderung sebagai sesuatu yang “kuper”, seolah-olah pecinta buku memiliki dunia tersendiri.

10. Kelompok masyarakat umum

Kendala terbesar yang terdapat pada kelompok ini yaitu masalah subsitusi vs komplementer, maksud disini dalam hal fungsi dan peranan buku jika dibandingkan dengan internet. Banyak masyarakat yang lebih menggunakan internet pada era “melek teknologi” sekarang ini dan mulai meninggalkan buku. Mereka berpikir kalau harga buku mahal dan internet bisa lebih cepat memperoleh informasi, mudah diakses, dan bisa mendapatkan apapun. Tetapi masyarakat harus menyadari, keduanya tidak harus di subsitusi, ada keunggulan dan kelemahan dari masing-masing media tersebut, jadikanlah buku dan internet sebagai garpu dan sendok (fungsi komplementer) yang menunjang dalam mencari referensi.

11. Kelompok Civitas akademika

Civitas akademika tidak termasuk ke dalam kelompok pecinta buku karena tidak semua orang dalam kelompok ini benar-benar mencintai buku, ada sebagian besar dari mereka yang “terpaksa” berhubungan dengan buku sehingga hasilnya tidak akan maksimal pula. Kendala yang menimpa kelompok ini biasanya terdapat pada jumlah dan jenis koleksi yang ada dan kurang up to date sehingga pengguna tidak bisa mendapatkan apa yang dicarinya. Diharapkan untuk masyarakat kelas atas bisa peduli dengan perpustakaan dan kemajuan dunia pendidikan dengan mengalokasikan budgetnya untuk menyumbang buku ke perpustakaan.

12. Kelompok Anti Buku

Dari keempat golongan, kelompok anti buku lah yang paling sulit untuk diajak dapat “membaca” karena memang mereka lebih disibukkan dan tidak memiliki cukup waktu untuk membaca karena harus mencari nafkah demi kelangsungan hidup mereka. Secara otomatis bisa dipastikan mereka jarang berkunjung ke perpustakaan, selain itu memang agak sulit dan masih dicari format yang tepat untuk mensosialisaskan buku kepada mereka. Menurut penulis sebagian dari mereka memang harusnya tidak diberdayakan untuk membaca melainkan diberikan skill, dengan cara itu dalam jangka panjang mereka pasti akan membaca, walaupun nantinya mereka tetap tidak mau membaca itu bukan menjadi masalah yang besar karena mereka sudah memiliki keterampilan dan tidak menjadi beban masyarakat

Dari keempat golongan tersebut kelompok anti bukulah yang sulit untuk diajak dapat membaca. Terutama untuk datang ke perpustakaan. Untuk petugas perpustakaan





3

Sehingga masyarakat yang awam akan menyadari peran utama perpustakaan, yaitu sebagai mitra dalam pembelajaran dan merupakan pintu gerbang untuk membuka semua jenis informasi.

Promosi tersebut bisa dilakuan dengan cara melakukan berbagai kegiatan dimana kegiatan tersebut melibatkan seluruh staaf perpustakan, anggota perpustakaan dan masyarakat umum. Dalam Untuk lebih melancarkan promosi perpustakaan perlu mengadakan kerja sama dengan sekolah,perguruan tinggi dan lembaga-lembaga,kelompok-kelompok petani atau nelayan dan kelompok wirausahawan. Dengan cara tersebut

Salah satu cara yang efektif untuk menembus pembatas dan penghalang antara pengurus perpustakaan dengan pengguna adalah dengan cara melakukan kegiatan dimana kegiatan tersebut melibatkan masyarakat umum dan staf perpustakaan. Kegiatan tersebut ditujukan supaya masyarakat tahu keberadaan dan pentuingnya perpsutakaan karena beberapa masyarakat berpendapat bahwa perpustakaan hanyalah untuk siswa-siswa sekolah atau mahasiswa padahal dengan adanya perpsutakaan dapat menunjang pekerjaasn

ciwin

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 komentar: